Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dalam waktu dekat
ini akan meluncurkan dua satelit baru. Keduanya berguna untuk membantu
penanggulangan bencana alam di Indonesia.
Deputi Teknologi Aerospace, Soewarto Hardhienata mengatakan, dua
satelit yang akan diluncurkan adalah Satelit Lapan A 2 dan Lapan A 3.
Masing-masing mempunyai keunggulan dalam pengamatan jarak jauh. Satelit
ini bisa memberikan peringatan dini ketika ada bencana.
"Masing-masing
satelit mempunyai misi yang berbeda-beda. Selain untuk komunikasi, juga
untuk membantu penanggulangan bencana alam," ungkapnya usai memberi
materi terhadap peserta workshop ASEAN Cooperation Project on Utilization Space Based Technologies for Disaster Risk Management yang bertempat di Hotel Salak, Bogor pada Selasa 26 Juni 2012.
Menurut Soewarto, kedua satelit yang akan diluncurkan ini merupakan karya bangsa Indonesia
"Oleh karena itu, kami meminta dukungan kepada masyarakat Indonesia dalam pembuatan dua satelit tersebut," ujarnya.
Lapan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Regional Workshop ASEAN Cooperation Project on Utilization Space Based Technologies for Disaster Risk Management. Workshop
ini dihadiri oleh perwakilan lembaga antariksa dan manajemen bencana
dari Thailand, Kamboja, Myanmar, Laos, Brunei, Vietnam, dan Indonesia.
Menurut kepala Lapan, Taufik Maulana, semua berkumpul guna membahas
penanganan bencana berbasis Iptek antariksa.
Berdasarkan data
yang didapat Agus Wibowo selaku Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD), bencana yang sering terjadi di negara Indonesia yakni
bencana hydromologi, banjir, dan puting beliung.
"Tapi, ketiga bencana itu tidak memakan korban jiwa, hanya materi
saja. Sedangkan, yang memakan korban jiwa adalah tsunami dan gempa
bumi," ujar Agus kepada wartawan.
Menurut Agus, wilayah Indonesia
yang rawan terjadi bencana alam yakni Pulau Jawa, Sumatera dan
Sulawesi. Untuk tingkat Kabupaten, wilayah yang paling rawan itu
Kebumen, Jawa Tengah.
Satelit Karya Indonesia Siap Deteksi Bencana
Written By rachmadh on Selasa, 26 Juni 2012 | 23.37
Labels:
Bumi dan astronomi,
Nasional
Posting Komentar