Home » » Protes Film Anti-Islam, Iran Buat Tandingan Google-Gmail

Protes Film Anti-Islam, Iran Buat Tandingan Google-Gmail

Written By rachmadh on Senin, 01 Oktober 2012 | 12.20

Pekan lalu, Iran memblokir akses ke mesin pencari Google dan layanan Gmail, buntut dari protes penanyangan film penista Nabi Muhammad, "Innocence of Muslims".
Keputusan tersebut ternyata bagai bumerang. Berdasarkan statistik resmi, dari 75 juta penduduk Iran, 32 juta di antaranya adalah pengguna internet. Larangan itu tentu saja menimbulkan ketidaknyamanan, bahkan kemarahan. Bahkan, ada banyak surat kabar pro-pemerintah mengeluhkan gangguan tersebut.

"Banyak masalah timbul dari pemblokiran Gmail," kata anggota komite industri parlemen Iran, Hussein Garrousi saat diwawancara harian Aftab.
Ia mengatakan, parlemen akan segera memanggil Menteri Komunikasi dan mempertanyakan, mengapa pemblokiran tak kunjung berakhir.

Sementara, Deputi Menteri Telekomunikasi, Ali Hakim Javadi mengatakan, pihak berwenang sedang mendiskusikan penghapusan larangan Gmail yang diputuskan pengadilan Iran, sebagai respon atas penayangan film anti-Islam di Youtube, yang dimiliki Google. Sementara Gmail tak bisa diakses, layanan mesin pencari Google masih tersedia.

Namun, dia menambahkan, Teheran juga akan menciptakan mesin pencari dan layanan surat elektronik sebagai alternatif Google dan Gmail.

Ia berharap mesin pencari Fakhr, dan layanan email Fajr segera diluncurkan. Sebelumnya, Teheran sudah lama berjanji untuk meluncurkan layanan versi yang "bersih" dan "nasionalis" di internet, dalam rangka menghadang pengaruh Barat.

Tetapi tidak jelas apakah Iran memiliki kemampuan teknis untuk menindaklanjuti rencana ambisius itu. Atau apakah negara itu bersedia mengambil risiko kerugian besar.

Larangan yang diterapkan pada Gmail, juga YouTube, dan Facebook telah membuat para pengguna internet Iran menemukan cara untuk melewati pemblokiran.

Pada hari Sabtu, mingguan Ashar-e Ertebat melaporkan, sebulan terakhir, warga Iran telah membayar total US$4,5 juta dolar untuk membeli layanan proxy, demi tetap bisa menggunakan situs yang diblokir. Sumber: FOX NEws,  The Australian
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. rachmadstory - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger